Sharing Session, Rumkit Bhayangkara Sosialisasi Pencegahan Penyakit Telinga Otitis Media Supuratif Kronik Pada Personel

by

PALANGKA RAYA – Guna mengingat kembali ilmu-ilmu bagi para personel, Rumah Sakit (Rumkit) Bhayangkara Tingkat III Palangka Raya melalui Program Sharing Session Bidang Urusan Pendidikan dan Penelitiannya (Urdiklit) melaksanakan sosialisasi pencegahan penyakit telinga Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK) pada Personel.

Kegiatan sosialisasi yang disampaikan langsung oleh Dokter Umum dr. Ambhari Paramastrya Putri yang juga menjabat selaku Dokter Case Mix BPJS Kesehatan dengan didampingi Kepala Urusan Pendidikan dan Penelitian (Kaurdiklit) Rumkit Bhayangkara Palangka Raya Penda Tk I Rusmawarti, S.Sos., dan diikuti seluruh peserta apel pagi bertempat di halaman Paviliun Presisi Rumkit Bhayangkara setempat.
dr. Trya menyampaikan bahwa secara umum yang dimaksud Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK) ini adalah infeksi kronik telinga tengah dengan ditandai keluarnya cairan kuning dari lubang telinga, yang diikuti keluarnya nanah dan dalam bahasa sehari – hari dikenal dengan “congek”.
Tanda – tanda atau gejala awal munculnya penyakit ini, ditandai dengan kuping terasa gatal lalu muncul rasa sakit lalu diikuti keluarnya cairan kuning yang disebabkan adanya nanah akibat infeksi pecahnya selaput genderang / lubang telinga tengah, dan cairan ini biasanya lengket serta berbau, kemudian disertai dengan pilek yang berkepanjangan, dan reaksi alergi.
Jika selama 3 bulan lebih menunjukan keadaan sembuh dan kambuh lagi atau timbul hilang secara terus menerus, serta tidak ditangani ini dengan baik, maka keadaan ini yang disebut dengan kronis. Dan biasanya gangguan penyakit ini lebih banyak dialami pada anak – anak, dikarenakan daya tahan tubuh yang kurang kuat, serta perawatan diri yang kurang baik.
“Penderita yang terkena gejala penyakit ini juga bisa mengalami demam, kehilangan nafsu makan dan kesulitan untuk tidur. Adapun cara pencegahan penyakit ini dengan rutin membersihkan telingan dengan penggunaan obat tetes telinga dan penanganan secara medis menggunakan alat khusus untuk mengeluarkan kotoran telinga atau memakai alat penyedot (suction)”, katanya.
Hindari membersihkan telinga menggunakan benda-benda yang justru bisa membahayakan telinga, seperti cotton bud. Alih-alih berhasil dikeluarkan, kotoran telinga justru bisa makin mengendap di saluran telinga dan menyebabkan peradangan. (Har/Sam)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *